Terjun Kemasyarakatan : 3 Dosen UMMI Beri Solusi Pencegahan DBD
Terjun Kemasyarakatan : 3 Dosen UMMI Beri Solusi Pencegahan DBD

Terjun Kemasyarakatan : 3 Dosen UMMI Beri Solusi Pencegahan DBD

  • Ditulis oleh admin 2
  • pada Sabtu, 17 September 2022

Sukabumi, ummi.ac.id – Dosen dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) dari 3 (tiga) program studi yakni Pendidikan Biologi, Kimia, dan Keperawatan melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pengabdian kepada Masyarakat melalui skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang bertempat di Balai Pertemuan Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi pada hari Jumat (1/7/2022).

 

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi dan sosialisasi program mengenai “Pemberdayaan Masyarakat Gunung Puyuh Melalui Implementasi Biolarvasida Tumbuhan Lokal dan Budaya Hidup Sehat sebagai Upaya Preventif pada Zona Merah Demam Berdarah Dangue (DBD) Sukabumi” yang diketuai oleh Lela Lailatul Khumaisah, M.Si. dengan anggota Billyardi Ramdhan, S.Pd., M.Si. dan Ners. Hadi Abdillah, S.Kep., M.M.R.S.

 

Sosialisasi kegiatan pengabdian ini dihadiri langsung oleh  Lurah Karamat Nandar Sudrajat Sanusi, S.IP., dari perwakilan Lembaga Penelitian  dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM-UMMI) Asep Munajat, M.Pd., serta perwakilan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Hj. Denna Yuliavina, S.Kep., Ners., M.K.M.

Dalam sambutannya, Lurah Karamat Nandar Sudrajat Sanusi, S.IP. menyatakan menyambut baik kegiatan pengabdian yang digagasi oleh dosen-dosen dan mahasiswa UMMI ini. “saya berharap masyarakat Karamat agar banyak mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru khususnya dalam penanganan kasus DBD dan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yang pada akhirnya akan menurunkan angka kejadian kasus DBD di wilayah Kelurahan Katamat” harap nandar.

 

“bahwa penanggulangan dan pencegahan penyakit DBD tidak hanya dilakukan oleh beberapa pihak saja,” ucap Kasi P2PM Hj. Denna Yuliavina, S.Kep., Ners., M.K.M..  Kasi P2PM pun menjelaskan bahwa hal yang terpenting adalah perilaku dan budaya masyarakatnya untuk menerapkan PHBS dan memahami upaya yang paling efektif dalam mengatasi permasalahan penyakit yang sudah menjadi endemik di Kota Sukabumi dengan angka kesakitan (indicate rate; IR) sebesar 103,5/100.000 penduduk pada bulan April 2022

 

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi dan sosialisasi program mengenai “Pemberdayaan Masyarakat Gunung Puyuh Melalui Implementasi Biolarvasida Tumbuhan Lokal dan Budaya Hidup Sehat sebagai Upaya Preventif pada Zona Merah Demam Berdarah Dangue (DBD) Sukabumi” yang diketuai oleh Lela Lailatul Khumaisah, M.Si. dengan anggota Billyardi Ramdhan, S.Pd., M.Si. dan Ners. Hadi Abdillah, S.Kep., M.M.R.S.

 

“Saya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh dosen tim pengabdi sebagai wujud implementasi salah satu Caturdarma Perguruan Tinggi, yakni kegiatan pengabdian kepada masyarakat,” ucap Asep Munajat, M.Pd. sebagai perwakilan dari LPPM-UMMI. Selain itu, beliau juga mewakili kampus UMMI memohon kepada pemerintah daerah dan masyarakatnya untuk dapat menerima dosen dan mahasiswa UMMI melakukan kegiatan pengabdian di lingkungan wilayah Karamat.

 

Lela Lailatul Khumaisah, M.Si. selaku ketua TIM menyatakan bahwa kegiataan ini sebagai upaya insan akademisi di perguruan tinggi dalam mengimplementasikan hasil penelitian atau inovasi yang dihasilkan kepada masyarakat luas, terutama dalam hal ini masyarakat Kelurahan Karamat Sukabumi. “Wilayah ini adalah wilayah terdekat dengan kampus UMMI, dengan jumlah kasus penyakit DBD cenderung meningkat bahkan sampai ada yang meninggal di awal tahun 2022 ini,” jelas Lela

 

Kegiatan pengabdian yang rencananya akan berlangsung sampai bulan November 2022 ini dilakukan secara bertahap mulai dari memberikan informasi dan sosialisasi kegiatan, memberikan penyuluhan, pendampingan masyarakat, pelatihan dan workshop (lokakarya) serta membentuk manajemen usaha skala kecil untuk keberlanjutan di masa mendatang dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD di Sukabumi.